Remember When
Apapun yang kau katakan, bagaimanapun kau
menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagi kita, senja selalu sempurna, bukankah sia-sia
jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan
lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita
isi. Bukankah takir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku
merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-kata itu ambigu? Atau,
aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
“Aku mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa
artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang
sama, dengan senja yang sewarna?
0 comments:
Post a Comment